Bentrokan Warga di Kotamobagu, Satu Tewas


TEMPO.CO, Manado - Bentrokan antara warga Desa Poyowa Kecil dan Kelurahan Mongondow, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, terjadi Minggu malam, 11 November 2012, sekitar pukul 23.30 Wita.

Dalam peristiwa ini, seorang warga, Chandra Suoth, 17 tahun, meninggal. Korban yang tercatat sebagai siswa SMK 1 Kota Kotamobagu itu diduga terkena tombak di bagian dadanya. Tiga orang lainnya, Et Gonibala (22), Handi Bono (20), dan Rio Mongilong (19), harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena tembakan peluru karet aparat kepolisian.

Bentrokan yang melibatkan hampir 1.000 orang itu juga mengakibatkan dua polisi terluka. Brigadir Erik terkena lemparan batu di bagian mata kanan. Erik kini dirawat di RSUP Malalayang, Manado, karena mengalami gangguan penglihatan. Sedangkan Brigadir Awaludin Paputungan terkena lemparan batu di dada.

Kepala Kepolisian Resor Bolaang Mongondao, Ajun Komisaris Besar Enggar Broto Seno, menjelaskan bahwa saat ini masih dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab terjadinya bentrokan. Polisi juga sedang meminta keterangan sejumlah saksi. “Penjagaan masih kami lakukan di dua desa yang bertikai,” katanya, Senin, 12 November 2012.

Enggar mengatakan aparat yang dikerahkan terpaksa bertindak represif untuk membubarkan bentrokan. Apalagi sudah ada yang korban yang diduga terkena tombak dan dua polisi harus dirawat. Situasinya pun sudah gawat. “Kami harus menjalankan protap menembakkan gas air mata. Tapi karena tak kunjung mereda, akhirnya kami putuskan menggunakan peluru karet,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dirangkum Tempo di lokasi kejadian, bentrokan dipicu oleh aksi sejumlah pemuda Kelurahan Mongondow yang membuat keonaran. Mereka mengendarai motor di Desa Poyowa Kecil sembari berteriak-teriak pada malam hari. Sejumlah warga Kelurahan Mongondow mengejar para pemuda tersebut.

Sekitar 500 warga Desa Poyowa Kecil langsung berkumpul, kemudian bergerak menuju Kelurahan Mongondow. Kedatangan warga Poyowa Kecil ternyata sudah diketahui oleh warga Kelurahan Mongondow. Tepat di perbatasan kedua desa, aksi saling serang terjadi. "Tiba-tiba sudah bunyi seng yang dilempari," kata beberapa warga, Senin pagi, 12 November 2012.

Polisi yang mendapat informasi terjadinya bentrokan langsung menuju lokasi kejadian. Beberapa di antaranya yang sudah tiba lebih dahulu langsung melerai warga yang terlibat bentrokan.

Melihat aksi warga kedua desa yang semakin brutal, polisi menembakkan gas air mata. Namun, karena bentrokan tak kunjung reda, polisi melepaskan tembakan dengan menggunakan peluru karet, yang mengakibatkan orang warga terluka.

0 komentar:

Posting Komentar